Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari
atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat
penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap
proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali
uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan
destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga
zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak
menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya
kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen
tersebut.
Nilam (Pogostemon cablin
Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri
yang dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak
nilam dikenal sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil
patchai (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun). Aroma minyak nilam
dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai
wangi-wangian (parfum)
dan bahan dupa
atau setanggi pada tradisi
timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan
dengan minyak atsiri lainnya.
Tumbuhan
nilam berupa semak
yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai suasana teduh, hangat, dan
lembap. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air.
Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya
dilakukan secara vegetatif.
Minyak nilam
tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah patchoulol. Daun dan bunga
nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam
dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak cengkeh).
Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari
Indonesia, nilam Jawa (Pogostemon
heyneani), yang memiliki kualitas lebih rendah.
Minyak nilam
yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan
memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat
dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin
penghasil uap (boiler) yang diteruskan ke dalam tangki reaksi (autoklaf)
selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan
diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap
minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari
tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (stainless
steel) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja
(tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Karena sifat
aromanya yang kuat, minyak ini banyak digunakan dalam industri parfum.
Sepertiga dari produk parfum dunia memakai minyak ini, termasuk lebih dari
separuh parfum untuk pria. Minyak ini juga digunakan sebagai pewangi kertas
tisu, campuran deterjen pencuci pakaian, dan pewangi ruangan. Fungsi yang lebih
tradisional adalah sebagai bahan utama setanggi dan pengusir serangga perusak
pakaian. Aroma minyak nilam dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa,
tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan. Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlaludekat. Proses pemisahan
yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih
bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya
disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi,penyulingan
bio-ethanol, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
- Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
- Distilasi Fraksionasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi sederhana, hanya distilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
- Distilasi Azeotrop : memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
- Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
- Distilasi Vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi (Van Winkel, 1967).
- Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
- Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
- Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
- Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Gambar: Sistem Penyulingan dengan Pemanasan
Serial dari Tangki 1 ke Tangki Lainnya
Gambar: Tangki
Destilasi
Bahan baku :
Daun Nilam
Bahan Jadi :
Minyak Nilam
Gambar: Minyak nilam
hasil destilasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar