Kamis, 08 Maret 2012

SISTEM KOLOID


1.   Pengertian Sistem Koloid
Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Contoh koloid adalah asap dank abut. Seringkali asap dan kabut dianggap sebagai gas. Asap adalah campuran zat padat dengan gas, dalam hal ini partikel karbon dalam udara, sedangkan kabut adalah campuran cairan dengan gas yaitu campuran titik-titik air dengan udara.
Untuk lebih memahami sistem koloid, mari kita lihat campuran gula dengan air. Apabila kita campurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa ( homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1nm(1nm=10-9m). larutan bersifat stabil(tidak memisah) Dn tidak dapat disaring.
Koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem 2 fase. Zat yang didispersikan disebut fasa terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium disperse. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (putus-putus), sedangkan medium disperse bersifat kontinu.

            Perbandingan Sifat Larutan, Koloid,dan Suspensi
1)      Larutan (dispersi molekuler)
Contoh: larutan gula dalam air
Sifat larutan:
                                           a.            Bersifat homogeny, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra.
                                          b.            Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kuran dari 1 nm.
                                           c.            Satu fase
                                          d.            Stabil
                                           e.            Tidak dapat disaring



2)      Koloid (dispersi koloid)
Contoh: campuran susu dengan air
Sifat koloid:
                                           a.            Secara makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
                                          b.            Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm.
                                           c.            Dua fase
                                          d.            Pada umumnya stabil
                                           e.            Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.

3)      Suspensi (dispersi kasar)
Contoh: campuran tepung terigu dengan air
Sifat suspensi:
                                           a.            Bersifat heterogen
                                          b.            Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100nm.
                                           c.            Dua fase
                                          d.            Tidak satbil
                                           e.            Dapat disaring

2.  Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan,koloid, atau suspense.
·         Contoh larutan: larutan gula, larutan garam, spiritus, alcohol 70%, larutan cuka,air laut, udara yang bersih dan bensin.
·         Contoh koloid: sabun, susu, santan,jeli, selai, mangga dan mayonnaise.
·         Contoh suspensi: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air.




3.    Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan suatu sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut. Koloid yang mengandung fase tedispersi padat disebut sol. Ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair), dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakn sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol (aerosol padat). Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat(cair dalam padat), emulsi cair ( cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas dikenal dengan nama aearosol(aerosol cair). Koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih.

            Perbandingan sistem koloid:
NO
Fase
terdispersi
Fase
Pendispersi
Nama
Contoh
1.
Padat
Gas
Aerosol
Asap (smoke),debu, di udara
2.
Padat
Cair
Sol
Sol emas,sol belerang,tinta,cat
3.
Padat
Padat
Sol padat
Gelas berwarna, intan hitam
4.
Cair
Gas
Aerosol
Kabut (fog),dan awan
5.
Cair
Cair
Emulsi
Susu,santan,minyak ikan
6.
Cair
Padat
Emulsi padat
Jelly,mutiara
7.
Gas
Cair
Buih
Buih sabun, krim kocok
8.
Gas
Padat
Buih padat
Karet busa, batu apung,stirofoam

a.      Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat,disebut aerosol padat, jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udara.
Contoh aerosol cair: kabut dan awan
Banyak produk yang dibuat dalam bentuk aerosol, seperti semprot rambut(hair spray),semprot obat nyamuk, parfum,cat semprot, dan lain-lain.
b.      Sol
Sistem kolid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam  kehidupan sehari-hari maupun dalam industtri.
Contoh sol: air sungai ( sol dari lempung dalam air),sol sabun,sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.

c.       Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini adalah kedua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam 2 bagian, yaitu emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak.
Contoh emulsi air dalam minyak(A/M): mayonnaise, minyak bumi,dan minyak ikan.
Contoh emulsi minyak dalam air (M/A): santan,susu,dan lateks.

d.      Buih
Sistem koloid dari gas terdispersi dalama zat cair disebut buih. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih. Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran,kosmetik dan lain-lain. Zat-zat yang dapat memecah/mencegah buih antara lain eter dan isoamil alcohol. Zat pemecah buih disebut agen anti buih (defoaming agent).

e.       Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar,lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silica. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar