Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang
bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau
molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
A.
Ikatan antar atom:
Ikatan
Kovalen = Homopolar
Ikatan kovalen terjadi karena adanya
pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang membentuk ikatan. Pada umumnya
ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam yang mempunyai perbedaan
elektronegativitas rendah atau nol.
Seperti misalnya : H 2, CH
4, Cl 2, N 2, C 6 H 6, HCl
dan sebagainya.
IKATAN KOVALEN TERBAGI ATAS:
1. IKATAN
KOVALEN POLAR
Atom-atom
pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan electron persekutuannya.
Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron
persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya
terjadi pemisahan kutub positif dan negatif.
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai
keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih
tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl
relatif menjadi elektronegatif. Pemisahan muatan ini menjadikan molekul
itu bersifat polar dan memiliki "momen dipol" sebesar:
T = n . l
dimana :
T
= momen dipol
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom
2. IKATAN KOVALEN NON POLAR
Titik
muatan negatif elektron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul
pembentukuya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron
persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.
Contoh:
kedua atom H mempunyai harga
keelektronegatifan yang sama.
Karena
arah tarikan simetris, maka titik muatan negatif elektron persekutuan
berhimpit. Contoh lain adalah senyawa CO 2, O 2, Br
2 dan lain-lain
3).
Ikatan Kovalen Koordinasi/Koordinat/Dativ/Semipolar
- Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
- Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi
apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan
oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai
penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:
- Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
- Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
Susunan
ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan
ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen
koordinat sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.
4. Ikatan Logam
Ikatan logam
merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron
tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik
dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat
terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi
atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah
sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini
hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam
semata.
4). Ikatan Logam
·
Adalah
ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron
yang bebas bergerak.
·
Atom-atom
logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
·
Atom
logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif.
·
Maka
dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat
kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
·
Mobilitas
elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron
valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa
berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
·
Struktur
logam menyebabkan sifat-sifat khas logam yaitu :
a).
berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang
cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif
logam.
b).
dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat
direntangkan menjadi kawat . Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga
atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c).
penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi
yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena
sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
B. Ikatan antar molekul
1. Ikatan hidrogen
Ikatan
hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang
mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan
antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan
ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan
hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang
memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi
dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar
ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda
keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya
semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan
ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik
didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O
yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya
2. Ikatan van der walls
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar