1.
Pengertian Sistem Koloid
Koloid
merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
Contoh koloid adalah asap dank abut. Seringkali asap dan kabut dianggap sebagai
gas. Asap adalah campuran zat padat dengan gas, dalam hal ini partikel karbon
dalam udara, sedangkan kabut adalah campuran cairan dengan gas yaitu campuran
titik-titik air dengan udara.
Untuk
lebih memahami sistem koloid, mari kita lihat campuran gula dengan air. Apabila
kita campurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula.
Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat
kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan
mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (
homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1nm(1nm=10-9m).
larutan bersifat stabil(tidak memisah) Dn tidak dapat disaring.
Koloid
tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem 2 fase. Zat yang
didispersikan disebut fasa terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan zat disebut medium disperse. Fasa terdispersi bersifat
diskontinu (putus-putus), sedangkan medium disperse bersifat kontinu.
Perbandingan Sifat Larutan, Koloid,dan
Suspensi
1)
Larutan (dispersi molekuler)
Contoh:
larutan gula dalam air
Sifat
larutan:
a.
Bersifat
homogeny, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra.
b.
Semua
partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kuran dari 1 nm.
c.
Satu
fase
d.
Stabil
e.
Tidak
dapat disaring
2)
Koloid (dispersi koloid)
Contoh:
campuran susu dengan air
Sifat
koloid:
a.
Secara
makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan
mikroskop ultra.
b.
Partikel
berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm.
c.
Dua
fase
d.
Pada
umumnya stabil
e.
Tidak
dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.
3)
Suspensi (dispersi kasar)
Contoh:
campuran tepung terigu dengan air
Sifat
suspensi:
a.
Bersifat
heterogen
b.
Salah
satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100nm.
c.
Dua
fase
d.
Tidak
satbil
e.
Dapat
disaring
2.
Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan campuran yang tergolong
larutan,koloid, atau suspense.
·
Contoh
larutan: larutan gula, larutan garam, spiritus, alcohol 70%, larutan cuka,air
laut, udara yang bersih dan bensin.
·
Contoh
koloid: sabun, susu, santan,jeli, selai, mangga dan mayonnaise.
·
Contoh
suspensi: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi
dengan air, dan campuran minyak dengan air.
3.
Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan
suatu sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase
pendispersinya tersebut. Koloid yang mengandung fase tedispersi padat disebut
sol. Ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat
dalam cair), dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk
menyatakn sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol (aerosol
padat). Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga
ada tiga jenis, yaitu emulsi padat(cair dalam padat), emulsi cair ( cair dalam
cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasa digunakan untuk
menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas dikenal dengan nama
aearosol(aerosol cair). Koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut
buih.
Perbandingan sistem koloid:
NO
|
Fase
terdispersi
|
Fase
Pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
1.
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol
|
Asap (smoke),debu, di udara
|
2.
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Sol emas,sol belerang,tinta,cat
|
3.
|
Padat
|
Padat
|
Sol padat
|
Gelas berwarna, intan hitam
|
4.
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol
|
Kabut (fog),dan awan
|
5.
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu,santan,minyak ikan
|
6.
|
Cair
|
Padat
|
Emulsi padat
|
Jelly,mutiara
|
7.
|
Gas
|
Cair
|
Buih
|
Buih sabun, krim kocok
|
8.
|
Gas
|
Padat
|
Buih padat
|
Karet busa, batu apung,stirofoam
|
a. Aerosol
Sistem
koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut
aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat,disebut aerosol padat, jika
zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
Contoh
aerosol padat: asap dan debu dalam udara.
Contoh
aerosol cair: kabut dan awan
Banyak
produk yang dibuat dalam bentuk aerosol, seperti semprot rambut(hair
spray),semprot obat nyamuk, parfum,cat semprot, dan lain-lain.
b. Sol
Sistem
kolid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid
jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam industtri.
Contoh
sol: air sungai ( sol dari lempung dalam air),sol sabun,sol detergen, sol
kanji, tinta tulis, dan cat.
c. Emulsi
Sistem
koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi.
Syarat terjadinya emulsi ini adalah kedua jenis zat cair itu tidak saling
melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam 2 bagian, yaitu emulsi minyak
dalam air atau emulsi air dalam minyak.
Contoh
emulsi air dalam minyak(A/M): mayonnaise, minyak bumi,dan minyak ikan.
Contoh
emulsi minyak dalam air (M/A): santan,susu,dan lateks.
d. Buih
Sistem
koloid dari gas terdispersi dalama zat cair disebut buih. Buih dapat dibuat
dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih. Buih
digunakan pada berbagai proses, misalnya pada pengolahan bijih logam, pada alat
pemadam kebakaran,kosmetik dan lain-lain. Zat-zat yang dapat memecah/mencegah
buih antara lain eter dan isoamil alcohol. Zat pemecah buih disebut agen anti
buih (defoaming agent).
e. Gel
Koloid
yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar,lem
kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silica. Gel dapat terbentuk dari
suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga
terjadi koloid yang agak padat.